Sabtu, 25 Juni 2011

SANG PERINDU ALLAH

Ini adalah syiir (syair) yang biasanya dibaca di musholla sambil menunggu jamaah datang. Sekarang syiiran semacam ini menjadi hal yang langka. Padahal nilai religius syair semacam ini sangat kental dan mendalam bahkan bila dihayati dapat merasuk dihati dan menjadi salah satu upaya meningkatkan iman kita kepada sang pencipta.
sebenarnya syiir (syair) semacam ini tidak harus dibaca di musholla, bisa saja dibaca dirumah tentu saja sambil dinyanyikan. Nyanyian bisa meniru lagu apa saja, biasanya lagu qosidah, melayu, dangdut, atau india sangat luwes bila dipakai untuk melagukan syiir (syair) jenis ini.
insyaallah dengan menyanyikan syiir semacam ini akan banyak manfaat, bukan saja menambah ketebalan iman, tetapi dapat juga meningkatkan kreatifitas kita untuk mencari lagu yg cocok, disamping juga untuk menyegarkan hati. selamat mencoba semoga Allah meridloi kita. Amin.
(Syair ini dalam bahasa Jawa, pada kesempatan lain Insyaalah akan saya terjemahkan ke bahasa Indonesia dan kalau perlu ke bahasa Inggris. Syair Jawa ini bukan karangan saya, dan saya tidak tahu siapa pengarangnya, yang saya tahu seseorang memfotokopi dan saya minta kopiannya. kalaupun kemudian saya upload ke blog saya pasti diizinkan, sebab apabila anda mendapat manfaat dari syair ini, maka insyallah si penulis akan memperoleh pahalanya. amin)


SANG PERINDU ALLAH
Astogfirrulloh robbal baroya Astoghfirrulloh minal khothoya,
Robbi zidni ilmannafi aa Wawa figni amalan soliha
Yarosullalloh salamun alik Yarofi asa niwada roji
Adfatayaji rotol alamin (yauhai lalju diwal karomin )2x

Ngawiti ingsun ngarang syiiran
kelawan muji mareng pengeran
Kang pareng rohmat  lan kenikmatan
rino wengine tanpo pitungan

Duh bolo konco priyo wanito
Ojo gur ngaji syariat bloko
Gur pinter ndongeng nulis lan moco
Tembe mburine bakal sangsoro

Akeh kang apal quran hadise
Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dewe gak di gateke
yen iseh kotor ati akale

Gampang kabujuk nafsu angkoro
Ing pepease gebyare dunyo
Iri lan meri sugihe tonggo
Mulo atine peteng lan nesto

Ayo sedulur jo nglaleake
Wajibe ngaji sak pranataane
Nggo ngandelake iman tauhite
Baguse sangu mulyo matine

Kang aran soleh bagus atine
Kelawan mapaan sari ngilmune
Laku torekot Ian makrifaati
Ugo hakekat manjing rasane

Alqur’an kodim wayu minulya
Tanpo di tulis iso di woco
Iku wejangan guru waaskito
Den tancepake ing jero dodo

Kumantil ati lan pikiran
Rasuk ing badan kabeh jeruan
mukjijat rosul dadi pedoman
minongko dalan manjinge iman
Kelawan alloh kang maho suci
butuh rangkulan rino laan wengi
Ditirakati di riyadohi
dikir lan suluk jo nganti lali
Uripe ayem rumangso aman
dununge roso tondo yen iman
sabar narimo najan pas pasan
kabeh tinakdir saking pengeran
Kelawan konco dulur Ian tonggo
kangpado rukun podo prasetiyo
iku sunahe rosul kang mulyo
nabi muhammad panutan kito
Ayo nglakoni sekabehane
Alloh kang bakal ngangkat drajate
Senajan asor soko dohire
Ananging mulyo makom drajate
Lamun palastro ing pungkasane
Ora kesasar roh Ian sukmane
Den gadang Alloh swargo manggone
Utuh mayite ugo ulese

Yarosullalloh salamun alik Yarofi asya niwata roji
Adfatayaji rotol alamin yauhai lalju diwal karomian

Minggu, 19 Juni 2011

APA ITU TKI DAN APA KONTRIBUSINYA?


A.      TKI

Indonesia adalah Negara dengan jumlah penduduknya nomer empat di dunia, setelah China, India dan Amerika. Sebagai Negara dengan jumlah penduduk yang banyak, Problem krusial yang di alami oleh Negara berkembang, termasuk bangsa Indonesia saat ini adalah masih besarnya jumlah kemiskinan. Kemiskinan akan menimbulkan berbagai persoalan sistemik lainnya, seperti meningkatnya tingkat kejahatan, kerusuhan sosial, dan berbagai problem sosial lainnya.
 Di Negara yang tingkat kemiskinannya tinggi, maka kejahatannya juga tinggi. Sebut saja Somalia. Di Negara benua Afrika tersebut, sudah bukan rahasia lagi kalau hidup berbagai kelompok atau gerombolan bajak laut yang mengganggu pelayaran dunia.
Di Indonesia, kemiskinan banyak menimbulkan problem sosial seperti banyaknya pengemis dan gelandangan yang hidup bertebaran di berbagai sudut kota. Disamping itu, kemiskinan juga menjadikan suatu daerah rakyatnya banyak yang buta huruf karena ketidak mampuannya untuk mengenyam pendidikan.
Kemiskinan muncul dikarenakan kurangnya kesempatan memperoleh pekerjaan oleh masyarakat. Minimnya kesempatan untuk memeproleh pekerjaan menjadikan pengangguran semakin meningkat, banyaknya rakyat yang menganggur maka niat untuk melakukan tindak kejahatan akan muncul karena persoalan perut yang harus terisi.
Konon, malah ada salah satu desa di pulau Madura yang hamper 90 % warganya mengandalkan pekerjaan sebagai pengemis di berbagai kota. Secara berkelompok mereka berangkat ke berbagai kota yang kebetulan sedang panen raya. Mereka berangkat mengemis dengan berbagai cara dalam melakukan aksinya, seperti mencari sumbangan pembangunan masjid, dan bahkan ada yang secara nyata melakukan “ Pengemisan “ secara langsung walaupun kalau dilihat kondisi fisiknya tidak menunjukkan sebagai orang yang harus dibantu.
Dari berbagai problem social tersebut, akhirnya sedikit demi sedikit di antara mereka melakukan kegiatan untuk mencari pekerjaan dengan cara  merantau ke kota-kota terdekat. Semakin lama perantauan mereka menembus berbagai kota yang lebih jauh yang kebetulan ada proyek pembangunan yang besar.
Mayoritas di antara perantau tersebut adalah tenaga kasar yang siap bekerja apa saja tampa memiliki ketrampilan yang bisa diandalkan. Sedikit-demi sedikit mereka mengumpulkan uang yang pada akhirnya akan dibawa pulang ke kampong halamannya.
Ketika pulang tersebut, di antara para perantau yang sukses di kota mengajak saudara-saudara dan tetangga yang lain untuk bersama-sama mengadu nasib di kota, dan tidak sedikit pula mereka yang dibawa ke kota tersebut juga tidak memiliki keahlian seperti yang dibutuhkan dalam dunia kerja di kota.
Semakin lama pekerjaan di kota juga semakin sempit karena banyaknya para imigran dari desa yang mengadu nasib ke kota-kota besar. Dikarenakan hal tersebut, jalan lain yang ditempuh adalah mengadu nasib ke luar negeri untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Seperti para imigran di kota-kota besar, mayoritas para TKI yang berangkat ke luar negeri juga tampa berbekal keahlian seperti yang dibutuhkan dalam dunia kerja di luar negeri. Dan, akhirnya mereka juga melakukan kerja apa saja asal bisa menyambung hidup di negeri orang.
Namun demikian, dari ribuan bahkan ratusan ribu tenaga kerja yang berangkat ke luar negeri, ada juga yang berhasil mendapatkan pekerjaan dengan mendapatkan gaji yang sangat tinggi, sehingga di antara mereka juga mengirimkan hasil keringatnya bekerja di luar negeri untuk keluarga mereka di amper.
Banyak kisah sukses para TKI di luar negeri, dan di kampungnya hektaran sawah telah dibeli, juga bangunan rumah yang cukup mentereng berdiri sangat megahnya di perkampungan masyarakat miskin di berbagai kampung dan di pelosok-pelosok desa lainnya.
Tetapi, tidak sedikit pula di antara mereka yang mengalami nasib yang sama sekali tidak berubah seperti saat di kampungnya bahkan ada yang nasibnya bertambah tragis. Dan orang-orang yang seperti ini, biasanya tidak berani pulang sampai bertahun-tahun. Mereka malu apabila pulang karena ternyata nasibnya tidak berubah.
Di antara TKI yang sukses, saat pulang mereka akhirnya mengajak saudara-saudaranya yang lain untuk bersama-sama mengadu nasib untuk menjadi TKI seperti mereka.
Para TKI ini, selain berangkat secara resmi dengan menggunakan Paspor dan Visa serta terdaftar di Kementerian tenaga Kerja dan transmigrasi, ada juga yang berangkat dengan cara illegal ( tidak resmi ) tampa dilengkapi dengan dokumen keimigrasian sama sekali, dan orang-orang yang seperti ini biasanya bekerja sebagai tenaga kasar, dan malamnya tidur keluar masuk hutan untuk menghindari kejaran pihak keamanan.
Bagi TKI yang berangkat secara resmi, mereka akan mendapatkan jaminan dari Pemerintah, dan kalau terjadi sesuatu, misalnya penganiayaan oleh majikan, maka pemerintah akan mudah untuk turun tangan, dan akan mendapatkan jaminan asuransi.....
 lengkapnya silahkan hub email kami....

Kamis, 02 Juni 2011

Problem Sholat TKW di Hongkong

Problem sholat TKW di Hongkong adalah sebuah buku yang ditulis oleh Abdul Rohim, dimana saya sebagai editornya. Pernah diterbitkan untuk kalangan sendiri dengan dicetak menggunakan printer Canon IP 2770, dan dijilid ala kadarnya. maunya sih diterbitkan jadi buku beneran, cuman gimana ya caranya? Ada gak penerbit yang mau. Semoga postingan ini dapat menjadi langkah awal menuju tercapainya keinginan tersebut.
Berikut adalah sedikit cuplikan buku kecil tersebut. Edisi lengkap dapat menghubungi: wahidrosyidi@yahoo.com, mwrosyidi@gmail.com atau via sms: 081559970968.
paling tidak menjadi pencerahan bagi para TKW baik di baik di Jepang, Korea, Taiwan maupun Hongkong yang notabene sebagai negara nonIslam, dan betapa berat beban mereka untuk menjalankan syariat agama di negara orang tersebut. Cerita tkw di hongkong dapat di simak DISINI

Kata Pengantar

Buku yang ada di tangan pembaca saat ini adalah keputusan dari hasil Bahtsul Masa’ail yang digelar oleh Lembaga Kajian, Penelitian Sosial dan Keagamaan (Lakpesgam) PC GP Ansor Kencong bekerja sama dengan Komisi E DPRD Jawa Timur.
Bahasan utama yang disajikan adalah mengenai hukum shalat bagi Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang ada di Hong Kong, di mana mereka tidak makan daging babi tetapi mereka memasaknya.
Dalam Bahtsul Masa’il ( Seminar Syariat Islam) yang digelar dengan menghadirkan puluhan kiai dan ulama dari PCNU Kencong dan Alumni PP Lirboyo yang ada di Jember, tersebut dilaksanakan sebagai respon dari hasil kunjungan kerja salah seorang anggota Komisi E DPRD Jawa Timur periode 2004-2009, HM Imam Ghozaly Aro, S. IP di Hong Kong untuk melihat kondisi langsung TKW Jawa Timur di Hong Kong.
Berbagai persoalan menyangkut aktifitas hukum dan ibadah TKW muslim di Hong Kong di bawa pulang untuk ditindaklanjuti dan dicarikan solusi hukumnya, dan di dalam Bahtsul Masa’il inilah persoalan tersebut bisa diperoleh jawaban, apa yang harus dilakukan para TKW ketika harus menjalankan aktifitas memasak daging babi walaupun dia tidak memakannya.
Di dalam Bahtsul Masa’il ini tidak hanya membuka-buka lembaran kitab-kitab salaf saja sebagai pedoman untuk membahas berbagai persoalan yang muncul, namun kehadiran para TKW yang sudah kembali ke kampung halamannya untuk memberikan testimony juga dijadikan dasar pijakan dalam menentukan jawaban atas berbagai persoalan yang selama ini tidak banyak diketahui oleh para TKW.



iii


Dan Alhamdulillah, respon dari TKW yang ada di Hong Kong atas hasil Bahtsul Masa’il tersebut cukup baik, ini menandakan tingkat kesadaran untuk meningkatkan ketaqwaan kepada sang pencipta cukup tinggi di kalangan TKW.
Kami menyampaikan terima kasih kepada para sahabat-sahabat panitia, KH Sadid Jauhari yang mewakili PBNU yang selalu “ nunggoni “ pelaksanaan kegiatan ini hingga berakhir. Juga kepada KH Khoiruz Zad Maddah, selaku Rois Suriyah PCNU Kencong yang mengerahkan seluruh jajaran Lajnah Bahtsul Masa’ilnya sehingga kegiatan ini bisa terlaksana dengan  sukses.
Dan tentunya ucapan terima kasih yang tak terhingga disampaikan kepada Bapak HM Imam Ghozaly Aro, yang menjadi pendorong suksesnya kegiatan Bahtsul Masa’il ini.
Apa yang tertuang dalam buku ini tentu masih ada kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kami mohon koreksinya. Mudah-mudahan buku kecil ini bisa dijadikan pedoman bagi para TKW atau pun yang akan berangkat menjadi TKW ke Negara nonmuslim agar ibadah yang menjadi kewajiban umat Islam bisa tetap dilaksanakan.

Jember, Oktober 2010




iv

DAFTAR ISI




Kata Pengantar...................................................................... 
Daftar Isi............................................................................... 

Bab, I
Negara Tujuan TKI/TKW........................................................ 
A. Hong Kong.................................................................... 
B. Taiwan.......................................................................... 
C. Malaysia........................................................................ 
D. Arab Saudi dan Negara Timur Tengah Lainnya................ 

Bab, II
Apa Itu TKI dan Apa Kontribusinya ?...................................... 
TKI.................................................................................... 
TKW.................................................................................. 
Sumber Devisa Negara...................................................... 

Bab, III
Problem Krusial para TKW..................................................... 
Ibadah.............................................................................. 
Shalat............................................................................... 
Najis................................................................................. 

Bab, IV
Persoalan Seputar Ibadah TKW dan Solusi Hukum Agamanya   
A.    Cara Mensucikan Najis Mugholadzah di ...................... 

negara non Muslim..................................................... 

B.    Pernikahan TKW dengan TKI di Malaysia......................