Senin, 29 November 2021

PEMANFAATAN WONDERSHARE QUIZ CREATOR SEBAGAI MEDIA PENILAIAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

PEMANFAATAN WONDERSHARE QUIZ CREATOR SEBAGAI MEDIA PENILAIAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

Oleh: Iftakhul Farikhah, S.TP.

Belajar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Belajar tidak hanya melibatkan penguasaan suatu kemampuan atau masalah akademik baru, tetapi juga perkembangan emosi, interaksi sosial, dan perkembangan kepribadian sosial. Jika belajar adalah proses untuk memperoleh pengetahuan dari interaksi individu dengan lingkungannya maka hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

Dua unsur yang sangat penting dalam Proses belajar mengajar, adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan satu dengan yang lain. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media. Peran media dalam proses belajar mengajar adalah media sebagai sumber belajar yang  digunakan sendiri oleh peserta didik secara mandiri atau disebut dengan independent media. Independent media dirancang secara sistematis agar dapat menyalurkan informasi secara terarah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dilakukan.

Menurut National Education Association (NEA) mendefinisikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut.19 Sehingga peneliti dapat menyimpulkan berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa media pembelajaran merupakan sarana perantara dalam proses pembelajaran. Media merupakan komponen komunikasi. Perlunya media pembelajaran dalam proses belajar mengajar disebabkan karena pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari penganta ke penerima. Pesan berupa simbol-simbol komunikasi baik secara verbal ataupun non verbal, namun ada kalanya siswa mengalami kegagalan dalam menerima pesan tersebut.

Wondershare Quiz Creator adalah sebuah software untuk pembuatan soal, kuis, atau tes secara online. Walaupun demikian Wondershare Quiz Creator juga dapat diakses secara online maupun offline. Penggunaan Wondershare Quiz Creator dalam pembuatan soal tersebut sangat familiar/user friendly, sehingga sangat mudah digunakan dan tidak memerlukan kemampuan bahasa pemrograman yang sulit untuk mengoperasikannya. Tampilan yang sederhana sangat membantu setiap orang dalam penggunaan Wondershare Quiz Creator, sehingga sangat mudah digunakan dan selain itu bentuk pengoperasiannya memungkinkan siswa belajar tanpa kesulitan, karena tiap soal memiliki petunjuk jawaban serta kunci jawaban yang sudah disediakan.

Aplikasi Wondershare Quiz Creator dapat mempermudah pengguna membuat maupun menyusun berbagai bentuk soal yang berbeda bentuk atau berbagai macam variasi soal, yaitu bentuk soal benar/salah (true/false), pilihan ganda (multiple choices), pilihan respon (multiple response), isian singkat (fill in the blank), menjodohkan (matching), kuis dengan area gambar, bahkan membuat karangan. Pada soal dapat disisipkan dengan berbagai media pendukung seperti gambar, suara, maupun video. Soal yang di hasilkan dari program ini dapat disimpan dalam format Flash.

Aplikasi ini dibuat sebagai alat untuk mengeksplorasi soal agar tampilan soal tidak monoton. Wondershare Quiz Creator sering juga disebut sebagai alat pembuatan bank soal karena memang fokus aplikasi ini adalah sebagai media pembelajaran untuk pembuatan soal. Wondershare Quiz Creator yang akan digunakan untuk kegiatan ini adalah versi 4.5.10

Pemanfaatan teknologi yang berkembang dapat dilakukan untuk memudahkan guru melakukan penilaian hasil belajar siswa. Salah satunya adalah dengan bantuan teknologi komputer yakni penggunaan program atau software tertetentu. Semakin pesatnya kemajuan teknologi memunculkan berbagai jenis aplikasi komputer untuk menunjang proses pembelajaran baik berupa media maupun penilaian pembelajaran. Aplikasi Wondershare Quiz Creator merupakan salah satu program yang dapat diandalkan dalam proses penilaian hasil belajar khususnya tipe tes. Penggunaan Wondershare Quiz Creator dalam pembelajaran akan sangat membantu guru dalam penyusunan soal.23 Pelajaran biologi sangat banyak mengandung konsep-konsep abstrak dan fenomena yang memerlukan observasi, sehingga siswa harus melihat apa yang mereka pelajari. Proses pembelajaran biologi baiknya jika guru menggunakan media visual dalam proses pembelajaran sehinga diharapkan pembalajaran dapat menjadi lebih efektif seperti halnya pemanfaatan aplikasi Wondershare Quiz Creator ini.

Kelebihan Aplikasi Wondershare Quiz Creator

 

Perkembangan teknologi dan informasi dalam dunia pendidikan tidak hanya dimanfaatkan sebagai sumber belajar saja, tapi bisa dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan evaluasi pembelajaran. Banyak software yang telah dikembangkan sebagai alat evaluasi dalam pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi, seperti: Power Point, Adobe Flash, Hot Potatoes, Wondershare Quiz Creator, dan lain-lain. Penggunaan dengan program-program tersebut, guru dapat membuat tes berbasis komputer yang menarik dan peserta didik dapat mengerjakan soal-soal dimana saja tanpa terikat oleh waktu.

Adapun kelebihan yang didapatkan jika menggunakan alat evaluasi dengan bantuan aplikasi Wondershare Quiz Creator adalah sebagai berikut:

1)              Aplikasi Wondershare Quiz Creator dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran baik secara online maupun offline yang dapat dibuat dengan cepat dan mudah.

2)             Efisien secara biaya karena tidak diperlukan untuk mencetak soal apabila dilakukan evaluasi hasil belajar sehingga biaya pencetakan bisa dialokasikan untuk kegiatan pembelajaran lain.

3)             Aplikasi ini juga mempermudah guru dalam proses pengoreksian jawaban sebab dalam aplikasi ini selain membuat soal maupun kuis guru juga dapat memasukkan kunci jawabannya sehingga saat siswa selesai mengerjakanmaka mereka langsung dapat melihat hasilnya bahkan juga dapat melihat point yang benar maupun yang salah.

4)             Efektif dan efisien dalam memberikan kemudahan dan akurasi data penilaian terhadap koreksi dari jawaban ujian kepada peserta ujian dengan menggunakan sistem terkomputerisasi.

5)             Sistem pemeriksaan dan pengskoran atas jawaban siswa yang interaktif, dan menyediakan feedback bagi siswa atas usaha mereka untuk memotivasi siswa dalam mengerjakan soal.

6)              Mendukung pemerintah dalam penggunaan TIK pada standar penilai dan menggurangi penggunaan kertas (paperless) dan meningkatkan hasil belajar khususnya pada aspek pengetahuan.

 

Aplikasi Wondershare Quiz Creator dapat digunakan untuk menyusun berbagai bentuk soal yang berbeda bentuk atau berbagai macam variasi soal, yaitu bentuk soal benar/salah (true/false), pilihan ganda (multiple choices), pilihan respon (multiple response), isian singkat (fill in the blank), menjodohkan (matching), kuis dengan area gambar, bahkan membuat karangan.

 

Berbagai macam properti yang disediakan pada aplikasi Wondershare Quiz Creator ini adalah pengaturan yang kuat dan fleksibel termasuk halaman instruksi, melewati tingkat, font, umpan balik dapat mengatur untuk seluruh kuis hingga mengatur waktu untuk menyelesaikan soal. Terlebih lagi, dapat mengacak pertanyaan, dan membuat kuis dengan dilindungi sandi atau domain hosting batas.28

Selain itu juga terdapat banyak template yang dapat dimasukkan dalam pembuat kuis ini. Sehingga pengguna dapat menyesuaikan warna tema pada soal yang dibuat. Juga dapat menyesuaikan berbagai pengaturan seperti latar belakang, toolbar, ukuran, label dan tata letak agar lebih menarik.

Soal yang selesai dibuat guru agar dapat diakses siswa maka harus dilakukan tahap publikasi adapun cara mempublikasikan hasil soal yang telah dibuat digunakan berbagai pilihan cara berikut:

1.                     Upload diterbitkan Flash kuis ke Web. Dengan cara ini, pembuat soal dapat mengumpulkan hasil dengan email tertentu.

2.                     Menghasilkan SCORM kuis paket untuk LMS. Mengintegrasikan SCORM AICC kuis paket dengan setiap LMS seperti Moodle, papan tulis, SharePoint atau WebCT (tidak tersedia untuk QuizCreator Free).

3.                     Menghasilkan EXE berdiri sendiri untuk pengiriman CD atau Flash disk. Pada penelitian ini peneliti memilih bentuk publikasi yang seperti ini agar dapat diakses offline.

4.                     Ekspor sebagai file Word atau Excel untuk berbasis kertas pengujian.

 

 

Posisi dan Fungsi Media Pembelajaran

 

Proses pembelajaran adalah proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem maka media pembelajaran menepati posisi cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media pembelajaran tidak akan berlangsung optimal sehingga dapat dikatakan bahwa media pembelajaran merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran.29 Fungsi media pembelajaran selain itu juga sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Fungsi media dalam proses pembelajaran dapat ditunjukkan pada gambar berikut:

 

Description: 21

 

Gambar  Fungsi media dalam proses pembelajaran30

 

Proses kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media adalah fiksatif, manipulatif, dan distributif.31 Adapun keterangannya sebagai berikut: pertama, kemapuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya. Kedua, kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan. Ketiga, kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak.

Media berbasis Komputer

 

Teknologi pendidikan adalah pengembangan penerapan dan penilaian sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia. Jadi bisa dikatakan bahwa teknologi pendidikan adalah mengenai software dan hardware nya. Software bisa berupa desain langkah- langkah belajar dengan metode yang serasi dan penilaian keberhasilaannnya. Sedangkan hardware dapat berupa komputer, TV dan lain-lain.

Hukum belajar diantaranya adalah law off effect menurut hukum yang ditemukan oleh Edward Thorndike ini bahwa belajar akan lebih berhasil bila respon siswa terhadap suatu stimulus disertai rasa senang atau rasa puas hal ini merupakan pujian atau hadiah yang disebut  reinforcement.33  Refoircement ini memperkuat hubungan antara S (Stimulasi) dan R (Respon), sehingga hasil belajar menjadi permanen. Murid diharapkan dapat menjawab pertanyaan atau melakukan suatu tugas dengan baik, sehingga muncul keberhasilan. Cara untuk meningkatkan rasa senang dan puas dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi yang ada.

Komputer merupakan salah satu teknologi yang berkembang di era modern ini. Komputer dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran khususnya untuk tujuan kognitif. Komputer dapat menjelaskan konsep secara sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan. Sehingg cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri, seperti pada proses evaluasi.

Lingkup perencanaan pembelajaran meliputi empat komponen utama, yaitu tujuan, materi atau bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, dan evaluasi. Pembelajaran efektif dapat dikatakan jika pembelajaran tersebut memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal dalam proses pembelajarannya sebagai alat bantu. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran adalah dengan memanfaatkan e learning.

E-learning merupakan sebuah solusi pembelajaran yang salah satunya memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan pembelajaran. Pada era modern ini teknologi tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari sehingga kemunculan teknologi dan manfaat teknologi sangat bisa di rasakan bahkan di dunia pendidikan. Definisi e-learning yang lain yaitu merupakan sebuah proses atau kegiatan dalam pembelajaran berbasis web (web-based learning), pembelajaran berbasis computer (computer based learning), kelas virtual (virtual classrooms) dan atau kelas digital (digital classroom). Sehingga dapat disimpulkan bahwa e-learning adalah pengaplikasian kegiatan komunikasi, pendidikan dan pelatihan secara elektronik.36

E-learning memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan pembelajaran konvensional.37 Pembelajaran e-learning, daya tangkap siswa tidak lagi tergantung dari guru tetapi siswa dapat mengkontruksi sendiri ilmu pengetahuannya melalui bahan ajar yang telah tersedia. Ketika multimedia pembelajaran yang digunakan, dipilih secara tepat dan baik maka akan memberikan manfaat yang sangat besar pada para guru dan siswa. Secara umum manfaat yang diperoleh adalah proses belajar yang lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sekarang ini memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Melalui pemanfaatan TIK dapat meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan membuka akses ilmu pengetahuan dan penyelenggaraan pendidikan bermutu sebab sistem teknologi informasi memberikan jangkauan yang luas, cepat, efektif dan efisien terhadap penyebarluasan informasi ke berbagai penjuru.

Evaluasi Belajar

 

Salah satu cara mengetahui apakah usaha yang dilakukan berhasil atau tidak dapat diketahui dengan mengadakan evaluasi atau penilaian dengan mengumpulkan keterangan secara sistematis tentang pengaruh usaha kita untuk dianalisis agar dapat kita ketahui sampai manakah tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa. Mengevaluasi keseluruhan kurikulum yang dapat kita sebut evaluasi makro, akan tetapi dapat mengevaluasi bagian-bagian yang kecil seperti suatu kesatuan pelajaran bahkan setiap langkah dalam proses pembelajaran ini dapat kita sebut evaluasi mikro.

 Kegiatan evaluasi mencakup deskripsi tingkah laku baik secara kuantitatif atau kualitatif. Karakteristik siswa yang dijadikan penilaian adalah tampilan siswa dalam bidang kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan). Guru dapat dikatakan berhasil dalam memberikan pembelajaran apabila telah terjadi perubahan tingkah laku siswa atau pengetahuan siswa ke arah yang lebih baik. Guru juga memiliki andil yang sangat besar dalam keberhasilan siswanya.

Hasil Belajar Kognitif

 

Hasil belajar merupakan serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu berinteraksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik.75 Secara sederhana maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan sebuah kemampuan baik secara kognitif, afektif maupu psikomotorik seseorang setelah memperoleh suatu pembelajaran. Hasil belajar biasanya akan diperoleh melalui tahap evaluasi belajar terlebih dahulu.

Tidak semua hasil belajar yang diperoleh siswa sesuai dengan apa yang diinginkan oleh guru. Jika kurang memuaskan maka hasil belajar siswa dapat diperbaiki jika didukung dengan kepekaan guru dalam merangsang keterampilan-keterampilan peserta didik dalam mengatasi kelemahan- kelemahan yang ada.76 Evaluasi hasil belajar dapat dilakukan melalui suatu kegiatan penilaian atau pengukuran hasil belajar dan dinyatakan dalam bentuk angka. Sehingga hasil belajar dalam bentuk afektif dan psikomotorik salah satunya adalah kemampuan keterampilan proses sains, hal ini disebabkan karena sains biologi memiliki komponen proses. Hasil belajar akan menjadi sebuah pertimbangan seorang guru untuk menentukan bagaimana proses pembelajaran disaat mendatang.

Hasil belajar kognitif meliputi ingatan, pengembangan intelektual dan ketrampilan intelektual. Ranah ini lebih dikenal dengan taksonomi bloom77. Bloom dkk menyusun konsep taraf kompetensi kognitif kedalam enam jenjang atau tingkatan yang kompleksitasnya bertingkat.

Tahun 2001 terbit sebuah buku A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educatioanl Objectives yang disusun oleh Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl. Taksonomi Bloom telah direvisi oleh David R. Krathwohl. Sehingga taksonomi bloom yang telah direvisi terdiri atas enam aspek yaitu: remembering (mengingat) yang merupakan C1, understanding (memahami) yang merupakan C2, applying (mengaplikasikan) yang merupakan C3, analyzing (menganalisis) yang merupakan C4, evaluating (mengevaluasi) yang merupakan C5, dan creating (membuat) yang merupakan C6.

Bukti bahwa seorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.

 

KESIMPULAN

 

Media pembelajaran merupakan alat bantu guru dalam proses pembelajaran atau perantara yang membawa pesan atau informasi kepada siswa. Selain pemanfaatan media pembelajaran hal yang terkadang tidak dilaksakan dalam proses pembelajaran adalah proses evaluasi. Diera modern ini guru diharapkan dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dalam proses belajar siswa agar dapat meningkatkan minat maupun hasil belajar siswa. Berikut ini kerangka konseptual pada penelitian ini:

Kondisi idealnya proses evaluasi belajar perlu untuk dilakukan, selain itu penggunaan media pembelajaran juga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh guru maupun siswa. Dengan sarana dan prasarana sekolah yang sudah didukung dengan teknologi modern seperti ruang komputer, maka proses evaluasi hendaknya terlaksana dengan baik. Pemanfaatan media pembelajaran harus berjalan maksimal salah satunya belum memanfaatkan teknologi seperti perangkat komputer dengan menggunakan aplikasi Wondershare Quiz Creator. Memanfaatkan teknologi yang ada akan memudahkan dalam proses pembelajaran hingga proses evaluasi baik untuk guru maupun siswa.

Daftar Pustaka

Iwan Binanto, 2010. Multimedia Digital Dasar Teori dan pengembangan, Yogyakarta: CV Andi.

Khanifatul, 2013 Pembelajaran Inovatif. Jogjakarta: AR-RUZ MEDIA

Punaji Setyosari, 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Jakarta: Kencana..

Rihard E. Mayer, 2010. Multimedia Learning. Surabaya: ITS Press.