Minggu, 19 Juni 2011

APA ITU TKI DAN APA KONTRIBUSINYA?


A.      TKI

Indonesia adalah Negara dengan jumlah penduduknya nomer empat di dunia, setelah China, India dan Amerika. Sebagai Negara dengan jumlah penduduk yang banyak, Problem krusial yang di alami oleh Negara berkembang, termasuk bangsa Indonesia saat ini adalah masih besarnya jumlah kemiskinan. Kemiskinan akan menimbulkan berbagai persoalan sistemik lainnya, seperti meningkatnya tingkat kejahatan, kerusuhan sosial, dan berbagai problem sosial lainnya.
 Di Negara yang tingkat kemiskinannya tinggi, maka kejahatannya juga tinggi. Sebut saja Somalia. Di Negara benua Afrika tersebut, sudah bukan rahasia lagi kalau hidup berbagai kelompok atau gerombolan bajak laut yang mengganggu pelayaran dunia.
Di Indonesia, kemiskinan banyak menimbulkan problem sosial seperti banyaknya pengemis dan gelandangan yang hidup bertebaran di berbagai sudut kota. Disamping itu, kemiskinan juga menjadikan suatu daerah rakyatnya banyak yang buta huruf karena ketidak mampuannya untuk mengenyam pendidikan.
Kemiskinan muncul dikarenakan kurangnya kesempatan memperoleh pekerjaan oleh masyarakat. Minimnya kesempatan untuk memeproleh pekerjaan menjadikan pengangguran semakin meningkat, banyaknya rakyat yang menganggur maka niat untuk melakukan tindak kejahatan akan muncul karena persoalan perut yang harus terisi.
Konon, malah ada salah satu desa di pulau Madura yang hamper 90 % warganya mengandalkan pekerjaan sebagai pengemis di berbagai kota. Secara berkelompok mereka berangkat ke berbagai kota yang kebetulan sedang panen raya. Mereka berangkat mengemis dengan berbagai cara dalam melakukan aksinya, seperti mencari sumbangan pembangunan masjid, dan bahkan ada yang secara nyata melakukan “ Pengemisan “ secara langsung walaupun kalau dilihat kondisi fisiknya tidak menunjukkan sebagai orang yang harus dibantu.
Dari berbagai problem social tersebut, akhirnya sedikit demi sedikit di antara mereka melakukan kegiatan untuk mencari pekerjaan dengan cara  merantau ke kota-kota terdekat. Semakin lama perantauan mereka menembus berbagai kota yang lebih jauh yang kebetulan ada proyek pembangunan yang besar.
Mayoritas di antara perantau tersebut adalah tenaga kasar yang siap bekerja apa saja tampa memiliki ketrampilan yang bisa diandalkan. Sedikit-demi sedikit mereka mengumpulkan uang yang pada akhirnya akan dibawa pulang ke kampong halamannya.
Ketika pulang tersebut, di antara para perantau yang sukses di kota mengajak saudara-saudara dan tetangga yang lain untuk bersama-sama mengadu nasib di kota, dan tidak sedikit pula mereka yang dibawa ke kota tersebut juga tidak memiliki keahlian seperti yang dibutuhkan dalam dunia kerja di kota.
Semakin lama pekerjaan di kota juga semakin sempit karena banyaknya para imigran dari desa yang mengadu nasib ke kota-kota besar. Dikarenakan hal tersebut, jalan lain yang ditempuh adalah mengadu nasib ke luar negeri untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Seperti para imigran di kota-kota besar, mayoritas para TKI yang berangkat ke luar negeri juga tampa berbekal keahlian seperti yang dibutuhkan dalam dunia kerja di luar negeri. Dan, akhirnya mereka juga melakukan kerja apa saja asal bisa menyambung hidup di negeri orang.
Namun demikian, dari ribuan bahkan ratusan ribu tenaga kerja yang berangkat ke luar negeri, ada juga yang berhasil mendapatkan pekerjaan dengan mendapatkan gaji yang sangat tinggi, sehingga di antara mereka juga mengirimkan hasil keringatnya bekerja di luar negeri untuk keluarga mereka di amper.
Banyak kisah sukses para TKI di luar negeri, dan di kampungnya hektaran sawah telah dibeli, juga bangunan rumah yang cukup mentereng berdiri sangat megahnya di perkampungan masyarakat miskin di berbagai kampung dan di pelosok-pelosok desa lainnya.
Tetapi, tidak sedikit pula di antara mereka yang mengalami nasib yang sama sekali tidak berubah seperti saat di kampungnya bahkan ada yang nasibnya bertambah tragis. Dan orang-orang yang seperti ini, biasanya tidak berani pulang sampai bertahun-tahun. Mereka malu apabila pulang karena ternyata nasibnya tidak berubah.
Di antara TKI yang sukses, saat pulang mereka akhirnya mengajak saudara-saudaranya yang lain untuk bersama-sama mengadu nasib untuk menjadi TKI seperti mereka.
Para TKI ini, selain berangkat secara resmi dengan menggunakan Paspor dan Visa serta terdaftar di Kementerian tenaga Kerja dan transmigrasi, ada juga yang berangkat dengan cara illegal ( tidak resmi ) tampa dilengkapi dengan dokumen keimigrasian sama sekali, dan orang-orang yang seperti ini biasanya bekerja sebagai tenaga kasar, dan malamnya tidur keluar masuk hutan untuk menghindari kejaran pihak keamanan.
Bagi TKI yang berangkat secara resmi, mereka akan mendapatkan jaminan dari Pemerintah, dan kalau terjadi sesuatu, misalnya penganiayaan oleh majikan, maka pemerintah akan mudah untuk turun tangan, dan akan mendapatkan jaminan asuransi.....
 lengkapnya silahkan hub email kami....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar